Tambora 08 April 2015
Dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita mengenai
pendakian ke GnTambora bersama 3 kawan
saya,tidak hanya bercerita namun akan saya berikan informasi juga mengenai
akses ke Base Camp Desa Pancasila serta waktu tempuh Pendakian.
Hari ke 1. 05 April 2015
Pukul 00:45wita
kapal mulai meninggalkan pelabuhan Padangbai Karangasem Bali untuk menuju
pelabuhan Lembar Lombok,( Perjalanan di mulai tadi dari Kos di Gianyar sekitar
pukul 22:30wita setelah salah satu teman dari denpasar jemput,karena kita
memang sudah janjian dan kemudian janjian lagi dengan 2 teman yang lain di
pantai Lebih,Gianyar.setelah kita ber 4 bertemu kita langsung menuju pelabuhan
Padangbai ) di dalam kapal kita bertemu rombongan pendaki dari tangerang dan
bogor yang ternyata tujuan mereka juga ke tambora,setelah kita ngobrol kesana
kemari kitapun masing masing tertidur.
Pukul 05:30wita Kapal merapat di Dermaga Pelabuhan
lembar,setelah kita keluar kapal kitapun tidak langsung melanjutkan
perjalanan,kita menuju ke masjid di
pelabuhan Untuk menunaikan Ibadah Sholat Subuh. Selesai Sholat Subuh pukul 06:00wita
kita langsung melanjutkan perjalanan menuju Lombok timur ke kampung halaman
salah satu anggota team untuk menitipkan motor,sebab kita akan melanjutkan
perjalanan dengan naik Bus dari Lombok Timur ke Calabai.
Pukul 07:20wita kita tiba di Rarang Lombok
Timur,selanjutnya kita ramah tamah dengan Tuan rumah sambil Menunggu Bus menuju
Calabai yang kita sudah pesan tiket beberapa hari sebelumnya.
foto Suasana di Lombok Timur
Pukul 12:30wita
Kita berangkat dari Rarang,Lombok Timur menuju Calabai,Perjalanan mulai seru
karena ternyata Bis yang kita Tumpangi di luar Dugaan,ini dia Bis nya
Ada Kambingnya di atas Bis
Motornya di Cantelin
4600,Bus
kecil nan Lincah,tepat 1 jam perjalanan Bus tiba di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur,kemudian
Bus parkir sejenak untuk memberikan kesempatan makan siang kepada penumpang di
area pelabuhan dan juga sambil menunggu Kapal yang akan mengangkut menuju
pelabuhan Pototano.
Tepat pukul
14:30wita kapal berangkat dari pelabuhan kayangan menuju pelabuhan Pototano,perjalanan
kapal memerlukan waktu 2 jam untuk menuju pelabuhan Pototano ,Pemandangan di
sekitar pelabuhan Kayangan sangat Indah
Kapal mulai meninggalkan pelabuhan kayangan
Mendekati
pelabuhan pototano
Pukul 16:40wita
Bus melaju kencang meninggalkan Pelabuhan Pototano,suasana jalan raya begitu
lengang dengan aspal mulus dan pemandangan laut di sisi kiri dan bukit- bukit
disisi kanan,perjalanan masih sangat jauh jadi saya manfaatkan untuk tidur.(
18:30wita Tiba di Sumbawa Besar // 23:00wita Tiba di Simpang Banggo )
Hari ke 2. 06 April 2015
Sekitar Pukul 03 dinihari Bus tiba di Desa
Pasar Minggu,dimana lokasi ini berjarak sekitar 2 KM sebelum Calabai, Kita ber
4 turun disini sebab disinilah orang tua dari salah satu team kita tinggal dan disinilah kita akan singgahsementara untuk
kemudian kita melanjutkan perjalanan menuju Desa Pancasila.
Suasana Di Rumah mas Maksudi, salah satu team pendakian Kita
Bersama tuan rumah
Pagi hari Setelah segala sesuatu
selesai,mulai dari belanja logistic dan packing selesai kita berempat berangkat
pukul 11:10wita dengan diantar saudara
saudara mas maksudi dengan menggunakan sepeda motor,namun baru beberapa menit
jalan tiba tiba Hujan turun deras sekali,akhirnya kita putuskan istirahat untuk
berteduh karena para joki tidak membawa jas hujan jadi kasian,
foto
4644,berteduh sejenak.Setelah hujan sedikit reda kitapun melanjutkan perjalanan
menuju Desa Pancasila yang berjarak ± 8Km.
Sekitar pukul 12:15wita
kita tiba di BC Desa Pancasila dimana di Depan Rumah Bp,saiful adalah sebuah
lapangan yang saat itu Nampak Ramai sekali,sebab selain Bertepatan dengan
Moment 2 Abad Tambora,hari itu baru saja di gelar pelatihan penanganan evakuasi bencana erupsi.
Suasana Desa Pancasila
Registrasi
Foto bersama pak saiful / Tengah
Setelah
Registrasi selesai kita mulai melakukan pendakian dari tempat Registrasi kita
putuskan untuk Naik ojek menuju Portal ( Batas Perkebunan Kopi dengan Hutan
Tambora/Pintu masuk jalur pendakian ) jalur
yang kita lewati memutar di sebelah kiri dari jalur normal melalui sebuah pura
dimana ini merupakan pilihan para tukang ojek karena jalur sebenarnya yang
lebih dekat Rusak parah akibat kegiatan Offroad R2. Meskipun naik ojek
perjalanan tidak semudah dan se enak yang kita bayangkan seperti naik ojek pada
umumnya,dimana jalur yang di lalui merupakan medan offroad yang becek dan licin
karena kebetulan intensitas hujan masih tinggi di sekitar tambora,berkali kali
saya harus turun dari motor dengan masih menggendong caryl,sebab motor yang
saya naiki tidak bengitu mumpuni di medan offroad,karena hanya motor bebek
biasa yang dig anti dengan ban offroad dan knalpot brong dan yang lebih bikin
sedikit tersenyum menurut info joki yang saya naiki baru pertama kali ngojek di
medan tersebu,.jadilah saya jalan paling belakang dan ketinggalan jauh dengan 3
orang teman saya bahkan saya sempat sedikit berargumen dengan joki saya karena
kita sempat salah jalan dan dia sepertinya belum tahu jalur tersebut,hingga
pada akhirnya saya bertemu salah satu teman di depan dan salah satu tukang ojek
yang sudah sampai duluan menjemput kami.( Kita ber 4 empat sepakat memilih naik
ojek karena kita berfikir untuk sedikit mempersingkat waktu mengingat kita
termasuk kesiangan dalam memulai pendakian,disisi lain kita ingin merasakan
sensasi naik ojek ofroad ,jadi ojek disini merupakan sebuah pilihan dimana kita
bisa naik ojek atau jalan kaki,tariff ojek Rp.50,000 karena adanya event 2 Abad
Tambora dimana pada hari biasa menurut
info hanya Rp,25.000 )
Sekitar pukul
13:50wita akhirnya saya sampai di Portal/batas kebun kopi dan hutan tambora dan
bertemu dengan team.setelah bayar ojek dan foto sebentar kita siap siap untuk
melanjutkan pendakian.
Portal / Batas Kebun Kopi dan Hutan Tambora
Tiba tiba hujan turun,meskipun tidak begitu deras namun
cukup membuat basah,namun masih beruntung kita bisa berteduh sesaat di bawah
rindangnya pepohonan sambil nunggu teman yg lain mempersiapkan raincoat.
Tepat pukul
14:30wita perjalanan di mulai setelah sebelumnya kita sempatkan untuk berdoa
sejenak,cuaca masih hujan namun tidak begitu deras,track awal masih lumayan
landai namun licin melewati rerimbunan pepohonan hingga kita melintasi sebuah
jembatan dengan aliran air jernih di bawahnya yang bisa kita manfaatkan untuk
minum atau tambahan stok air,tidak jauh dari aliran sungai tersebut tepat di
kanan jalur terdapat sebuah bangunan baru berupa selter yang bisa kita manfaatkan untuk istirahat sejenak,waktu
tempuh dari portal ( batas hutan ) hingga selter ke 2 ini hanya 9 menit ( keterangan
: Jika kita naik ojek dengan rute memutar melewati pura maka kita tidak
melewati Shelter 1.sebab shelter 1 bisa kita jumpai jika kita melewati jalur
utama/belok kanan selepas kita meninggalkan pos registrasi rumah bpk saiful.shelter
1 berada di pertigaan jalan di ladang kopi )
Foto shelter 2
Kemudian perjalanan di lanjutkan menuju selter 3 tepat di
sisi kiri lintasan,dengan waktu tempuh 25menit ( versi kami ) dengan jalur
cukup jelas dan masih landai,meskipun dalam keadaan gerimis perjalanan begitu
kita nikmati
Foto track menuju shelter 3
Foto shelter 3
Selepas shelter 3
track masih relative landai dan jelas dengan dominasi tumbuhan jenis pakis,terdapat
juga beberapa bekas pohon tumbang ,kemudian track mulai sedikit menanjak dan
dominasi tumbuhan besar hingga kita sampai pada sebuah shelter di kanan jalur
yang menandakan bahwa kita sampai di POS 1,waktu tempuh shelter 3 - pos 1 2jam
37 menit ( versi kami ) di area Pos 1 ini lumayan luas untuk mendirikan
beberapa tenda jika terpaksa kita harus bermalam disini,terdapat sumber air
juga beberapa meter di depan pos,di pos 1 kita istirahat sekitar 45 menit untuk
sekedar melemaskan otot-otot,mempersiapkan headlamp/senter,dan ngobrol dengan 2
pendaki dari Palembang dan seorang porternya yang sedang istirahat dalam
perjalanan turun,beberapa informasi kita dapatkan dari obrolan tersebut.
Menuju pos 1 dari Shelter 3
Pos 1
Foto Narsis dulu.
Pukul 18:30wita
kita melanjutkan perjalanan menuju pos 2,Selepas Pos 1 jalur masih cukup jelas
dan landai,hanya sedikit tanjakan yang tidak begitu berat,terdapat juga
beberapa pohon tumbang yang mengharuskan kita membungkuk atau melompatinya,selepas
pos 1 hari sudah mulai gelap headlamp/senter pun kita nyalakan untuk menerangi
perjalanan kami,meskipun cuaca masih gerimis namun kita tetap semangat dan
Alhamdulillah kondisi team kita masih fit.ketika kita sampai pada sebuah
turunan dan terdapat bangunan shelter itu menandakan bahwa kita telah sampai di
POS 2,waktu tempuh dari pos 1 menuju Pos 2 sekitar 2jam 20menit ( versi kami ) di
pos 2 ini tempatnya sangat sempit hanya dapat menampung 1 tenda tepat di depan
shelter,namun jika darurat di sebelah kanan jalur/shelter bisa di jadikan tempat mendirikan tenda namun
permukaan tanah kurang rata,beberapa meter di depan shelter pos 2 dengan jalan
menurun terdapat sungai dengan aliran air yang cukup jernih,dimana air bisa
kita langsung minum atau untuk keperluan lainya,perlu di ingat,jika ingin mandi
disini jangan menggunakan sabun atau semacamnya,cukup membasahi badan jika
ingin menikmati kesegaran airnya,dan jika ingin BAB jangan pada aliran
sungai,carilah tempat yang agak jauh dari aliran air/pos,buat lobang dengan
menggunakan sekop kebun kemudian tutup kembali dengan tanah setelah selesai
BAB,ini berlaku juga di gunung lain dan jadikanlah hal wajib,mari jaga
kebersihan dan kesopanan ber BAB hahaha,,,.
Pada awalnya kita tidak berencana Camp di pos
2 rencana awal kita Camp di Pos 3,di Pos 2 ini rencana kita hanya istirahat
secukupnya untuk makan malam,menu mie rebus lontong tersaji malam itu dengan
keadaan pakaian basah karena keringat ,selesai makan badan mulai terasa
menggigil mungkin karena terlalu lama berhenti dan dalam keadaan basah,sayapun
mencoba menghangatkan diri di api unggun yang telah saya buat sebelumnya dengan
memanfaatkan sisa sisa kayu bakar dan paraffin yang saya bawa.setelah sedikit
berkordinasi dengan team akhirnya kita putuskan untuk Camp di pos 2
ini,mengingat waktu sudah pukul 9 malam kurang sedikit dan badan mulai lelah.
Selesai mendirikan tenda kitapun langsung menata semua barang bawaan ke dalam
tenda serta mengganti pakaian kami yang basah dengan yang kering agar bisa
istirahat /tidur dengan nyenyak,di dalam tenda saya baru sadar bahwa di kaki
saya ada bekas gigitan lintah dimana tinggal bekas yang masih berdarah,entah
kemana lintah tersebut pergi yang jelas mungkin sudah kenyang sehingga
melepaskan gigitanya,sepanjang jalur yang telah kita lewati tadi di perkirakan
banyak sekali lintah jadi perlu waspada,nyatanya geiter yang saya pakai pun
tidak mampu menghindari lintah.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFtluR-mYUsGHb_zycrKvthsiWoDMupFsewb1wtgnzGaZ9bCXiHnbkIkJdF05Xa446U1FRv4q_IpMtrCAWmJITXrSPO6GC6SVQ4toIXIsWff2yUNRI3Ix4Yspxcdkc028LeEd3UPbTpFAr/s1600/IMG_4679.JPG)
Bekas gigitan lintah di kaki kiri
Camp
pos 2
Aliran sungai jernih di pos 2
Hari ke 3. Selasa
07 April 2015
Pagi hari cuaca
masih dalam keadaan gerimis,karena tidak terlalu deras akhirnya sekitar pukul
07:15wita kita putuskan packing untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 3, Selepas
Pos 2 Track sedikit menanjak kemudian landai,dan beberapa bekas pohon
tumbang,dengan vegetasi hutan tumbuhan semak yang rapat namun masih terdapat
banyak pepohonan besar dan rindang di sepanjang jalur ini juga terdapat
tumbuhan buah……. Dengan bentuk kecil hitam dengan rasa yang sedikit asam,namun tetap
nikmat untuk kita nikmati ditemani cuaca yang masih gerimis,dalam perjalanan
sejauh mata memandang hanyalah hamparan hutan tambora yang lebat di sertai
mendung,dimana kita tidak bisa melihat puncak
puncak bukit yang ada,sehingga
tanda tanyapun selalu muncul “KAPAN SAMPAINYA “ hingga akhirnya kita sampai
pada suatu tempat dimana banyak sekali berdiri Tenda pendaki dan sebuah shelter
di kiri lintasan suasana siang itu begitu rame meskipun gerimis agak deras
,ya..inilah pos 3,di pos 3 ini terdapat
tempat yang cukup luas dan muat untuk belasan tenda,waktu tempuh dari
pos 2 menuju pos 3 adalah 2 jam ( versi kami ) terdapat mata air juga di pos 3
ini yang terletak mengarah ke depan shelter,tidak sedikit para pendaki yang
memilih pos 3 ini sebagai tempat camp terakhir sebelum melanjutkan summit attack
pada dinihari berikutnya,tetapi ada juga
yang memilih melanjutkan perjalanan untuk Camp di pos 5, menurut saya itu semua
mungkin dengan berbagai pertimbangan masing masing,namun menurut saya jika kita
tiba di Pos 3 sebelum jam 2 siang alangkah baiknya jika kita melanjutkan
perjalanan untuk kemudian Camp di Pos 5,namun jika kita tiba di pos 3 lebih
dari jam 2 mungkin lebih baik camp di pos 3 untuk menghindari kemalaman sampai
pos 5.jika kita camp di pos 3 waktu keberangkatan untuk summit attack idealnya
adalah jam 01:00 hingga 01:30 dinihari.di pos 3 ini kita istirahat sekitar 30
menit,sekedar melemaskan otot otot dan makan siang,serta ngobrol dengan
rombongan pendaki dari tangerang dan bogor yang beberapa malam yang lalu kita
bertemu di Kapal penyeberangan padangbai - lembar
Beberapa foto track dari pos 2 menuju
pos 3
Buah yang bisa di makan
Pos 3 di ambil dari atas sehingga shelter terlihat di sebelah kanan lintasa.
Makan siang di pos 3,makan lontong,sambel
ayam/bebek goring sambil gerimis gerimisan
Pukul 11:00wita
kita meninggalkan pos 3 untuk melanjutkan perjalanan ke pos 4,Selepas pos 3
track mulai banyak menanjak,namun masih ada beberapai track landai,masih banyak
pohon pohon besar dan tumbuhan strawberry gunung di kiri kanan lintasandan
jalur masih cukup jelas hingga tibalah
kita pada sebuah dataran yang cukup luas
untuk beberapa tenda namun tidak begitu rata dengan di kelilingi pepohonan tinggi,yang
menandakan kita sampai di POS 4,waktu tempuh dari pos 3 menuju pos 4 memerlukan
waktu 1 jam 35 menit ( versi kita )di pos 4 ini kita istirahat sejenak karena
kebetulan kita bertemu rombongan pendaki dari Dompu,di mana pada kesempatan itu
kita tidak lupa meminta beberapa informasi track berikutnya, ( pos 5 hingga
Puncak )
Foto diPos 4
Setelah info kita
dapatkan dan istirahat dirasa cukup kitapun bergegas melanjutkan perjalanan
menuju pos 5,selepas pos 4 track masih cukup landai dengan sedikit tanjakan yag
tidak begitu berat vegetasi tumbuhan jelatang yang sangat lebat dan tinggi di
kanan kiri lintasanmendominasi di sekitar pos 4 ini,cuaca masih mendung namun
gerimis sudah mulai reda,hingga akhirnya sampailah kita di pos 5 pada pukul
13:58wita.perjalanan dari pos 4 menuju pos 5 kurang lebih 1 jam 10 menit (
versi kita )
Sesampainya di
pos 5 kita langsung mendirikan tenda,kemudian membereskan segala sesuatu
termasuk ganti pakaian kemudian makan,menu kali ini masih Lontong ,mi rebus +
ayam goreng,selesai makan kitapun istirahat, pemulihkan stamina untuk menuju
puncak besok pagi,di sela sela istirahat salah satu dari team kita
teridentifikasi mengalami gejala hypothermia,dimana tubuh terasa dingin
meskipun sudah masuk sleeping bag,akhirnya salah satu team kita mengeluarkan
senjatanya yang memang sudah di persiapkan untuk mengantisipasi serangan
Hypotermia.
Penanganan gejala hypo.
Suasana di pos 5
Hari ke 4. Rabu 08 April 2015
Pukul 02:00wita alarm berbunyi,kitapun bangun
untukmempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk melanjutkan perjalanan menuju puncak,tak lama
kemudian terdengar suara rombongan pendaki lewat yang ternyata adalah rombongan
dari bogor dan tangerang yang kemaren bertemu /camp di pos 3,mereka pun singgah
sejenak sambil istirahat,hingga akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dan
kemudian kita susul pada pukul 03:00wita.selepas pos 5 track menuju puncak
mulai menanjak dan mulai minim bonus serta dominasi tumbuhan besar/cemara
gunung mulai berkurang, perjalana
dinihari ini kita begitu bersemangat selain kondisi badan yang fit total,cuaca
cerah pun mengiringi perjalanan team kami,bintang bintang bertaburan,bulan
bersinar dengan terang sampai sampai sayapun tidak menghidupkan lampu
headlamp,berbeda dengan ke 3 teman saya yg tetap menghidupkan lampu
senter/headlamp.
Bukit demi bukit
kita lewati hingga kita mulai menapakkan kaki pada sebuah medan
berpasir,disinilah kita mulai tersadar bahwa babi hutan itu memang sampai
atas,banyak kita jumpai bekas jejak babi hutan,hingga pada akhirnya kita tiba
pada sebuah bukit terakir yang berbatu dan berpasir,disinilah kita mulai
kebingungan karena jalur mulai tidak jelas selain itu terlihat di sisi kiri dan
kanan terdapat gundukan besar yang kita
pikir adalah puncaknya,namun kita sama sama tidak tahu apakah kiri atau kanan
puncak Tamboranya,kita benar- benar di buat bingung karena semakin kita
melanjutkan langkah tidak satupun bekas jejak kita temukan disisi lain Team
kita adalah rombongan pertama yang sampai atas setelah tadi kita mendahului
rombongan Jakarta/bogor di atas pos 5.hingga akhirnya langit yang mulai
menguning terlihat di ufuk timur,barulah kita sadar bahwa kita telah sampai di
Bibir kaldera tambora,kita pun berlari mendekat,sontak kitapun berteriak teriak
kegirangan dan sujud syukur melihat kaldera tambora meskipun belum bengitu
Nampak jelas karena matahari belum terbit karena baru pukul 05:25wita.
Foto kaldera di pagi hari
Setelah foto foto
sejenak kitapun malah mulai sedikit bersitegang satu sama lain mengenai Puncak tambora,ada yang meyakini puncaknya
sebelah kiri,ada yang meyakini sebelah kanan bahkan ada yang bilang posisi saat itu sudah
sampai puncak,
Bukit di sebelah kiri bibir kaldera yang dikira
puncak.
Bertepatan dengan itu rombongan pendaki lain mulai terlihat
berdatangan dari arah belakang.saat itu saya berfikir untuk menunggu matahari
terbit sebab nantinya akan terlihat jelas mana puncaknya,namun ternyata salah
satu teman meyakini bahwa puncaknya adalah sebelah kiri sehingga merekapun
berjalan kea rah kiri mengikuti bibir kaldera,tak mau terjadi apa apa saya pun
mengikuti sambil kami saling berteriak untuk tetap saling berkomunikasi dan
saling mengetahui posisi kita karena keberadaan kami saling berpencar tidak
karuan,sebab lokasi bibir kaldera sangatlah luas lebih dari ukuran lapangan
bola,selain itu waktu masih dalam keadaan gelap sehingga kami tidak bisa saling
terlihat karena terhalang pula oleh bebatuan,disisi lain terdapat cerukan
serukan seperti bekas aliran air yang mana kita tidak bisa saling terlihat pada
titik titik tertentu.
Nampak 2 temanku terlihat jauh
sambil terus
berjalan sesekali saya menoleh ke belakang untuk memastikan siapa tahu puncak
yang sebenarnya adalah yang sebelah kanan dari posisi kedatangan kita tadi.setelah
berhenti sejenak dan saya perhatikan dengan tajam,samar samar terlihat bendera
berkibar di pucuk bukit di belakang kita, ( arah kanan dari posisi kedatangan
di bibir kaldera )dan kibaran benderapun semakin jelas seiring terbitnya
matahari di ufuk timur,sontak sayapun memanggil kawan kawan untuk berbalik
arah, semangat kamipun semakin tumbuh kembali setelah puncak jelas
terlihat,setelah ber foto- foto lagi berbarengan dengan sunrise kita pun
bergegas menuju puncak,dan di depan ternyata sudah ada beberapa pendaki yang
mulai menapaki lereng puncak Tambora.setelah melewati salah satu jurang yang
tidak begitu dalam namun harus extra hati-hati karena di butuhkan sedikit
teknik free climbing,akhirnya kita mulai menapaki lereng puncak yang tidak
begitu curam seperti terlihat dari kejauhan.
Pukul 06:45wita
akhirnya kaki ini berdiri di puncak tambora,AllahuAkbar……Subhanallah……keindahan
alam tersuguh di depan mata dari Puncak Tambora,rasa lelah seketika hilang,dan
Pendakian Tambora yang dulu hanyalah sebuah impian dan angan kini bisa menjadi
kenyataan.
CATATAN :
- Jika menuju puncak Tambora dan sudah sampai di bibir
kaldera maka jalan menuju Puncak adalah menuju arah kanan.
- Apabila terjadi Badai/Kabut tebal lebih baik jangan di
paksakan menuju puncak,karena di Area Bibir kaldera jalur tidak jelas.
- Jika kita Camp di pos 5 usahakan memPacking semua barang
ketika akan di tinggal Summit Attack kemudian Caryl/Ransel di gantung di
pohon-pohon yang ada,sebab di pos 5 ini rawan serangan Babi Hutan yang
mengincar logistik di dalam tenda,Babi hutan Tau apakah tenda ada penghuninya
atau tidak.Team kami sebenernya sudah mendapat himbauan dari pendaki yang
bertemu di pos 4 namun ketika camp di pos 5 kita merasakan aman aman saja
sehingga kita menghiraukan himbauan tersebut dan membiarkan tenda berdiri
ketika kita tinggal summit attack,dan hasilnya tenda kami rusak / berantakan di
serang babi hutan,semua pojok tenda sobek,bahkan tali webbing di pojok tenda yang untuk pasak pun lepas,namun
untungnya logistik aman sebab saya
masukkan ke dalam caryl kemudian saya tali
Foto - foto serangan
babi hutan
INFORMASI AKSES
MENUJU TAMBORA VIA DESA PANCASILA :
Titik poin
pertama saya mulai di Stasiun Banyuwangi Baru,sebab stasiun ini dapat di akses
dari berbagai jurusan,diantaranya Malang,Surabaya dan Jogja/Solo dengan kereta
Sritanjunga nya.
Dari stasiun banyuwangi perjalanan dapat di lanjutkan menuju
pelabuhan Ketapang dengan Berjalan kaki karena jarak yang sangat dekat,tidak
sampai 5 menit,kemudian di lanjutkan menyeberang naik kapal menuju pelabuhan
Gilimanuk dengan tariff / orang sekitar Rp,8000; lama penyeberangan sekitar 1
jam.
Setibanya di Gilimanuk perjalanan di lanjutkan naik Bis
menuju pelabuhan padangbai dengan naik Bis Bhuana Raya yang berangkat jam 2
pagi dengan tariff antara Rp,50,000; hingga Rp,60,000; ( silahkan coba di tawar
)dengan waktu tempuh sekitar 5 jam,namun jika tiba di pelabuhan Gilimanuk Siang
hari kemungkinan tidak ada bis yang lansung menuju padangbay,sehingga harus
oper di terminal Ubung Denpasar.Bis berada di terminal Gilimanuk dimana
Lokasinya di sebelah kiri jalan keluar tidak jauh dari tempat pemeriksaan KTP di area
Pelabuhan.
Setibanya di pelabuhan padangbai perjalanan di lanjutkan
dengan Naik Kapal laut menuju pelabuhan Lembar Lombok,dengan Tarif
Rp,45,000/orang dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Setibanya di pelabuhan lembar perjalanan di lanjutkan menuju
terminal Mataram dengan menggunakan angkutan umum dengan tarif sekitar
Rp,25,000; ( silahkan coba di tawar ) waktu tempuh sekitar 1 jam.
Dari terminal Mataram perjalanan dapat di lanjutkan dengan naik
Bis langsung menuju Calabai dengan Tarif Rp,180,000; keberangkatan dari Mataram
sekitar jam 9 - 10 pagi dan tiba di calabai sekitar pukul 04 pagi nama Bis nya ada Dunia Mas,Sinar Rejeki,Latonda Utama ,jika
ketinggalan Bis yang langsung menuju Calabai ada opsi lai yaitu naik Bus
jurusan Dompu/Bima ( informasi yang saya
dapat tariff bis sekitar Rp,250,000; ) kemudian Turun di Pertigaan Banggo,dari
Pertigaan Banggo nanti tunggu Bis yang menuju Calabai.
Setibanya di Calabai perjalanan dapat di lanjutkan dengan
Naik ojek menuju desa pancasila dengan jarak sekitar 15Km, dimana disinilah
titik awal pendakian dan tempat registrasi yang bertempat di rumah Bapak Saiful
yang berada di ujung Lapangan.
Kemudian Untuk Informasi Waktu Tempuh Pendakian ( versi kami
) :
- BC menuju Portal (
Batas Perkebunan Kopi dan Hutan Tambora ) 1 Jam Naik ojek,jika jalan kaki
sekitar 2,5 hingga 3 Jam ini berdasarkan perhitungan waktu turun kami yang
hanya 1 jam lebih 5 menit.
- Portal - shelter 2 = 9menit
- Shelter 2 - shelter 3 = 25menit
- Shelter 3 - Pos 1 = 2jam 37menit
- Pos 1 - Pos 2 = 2jam 20menit
- Pos 2 - Pos 3 = 2jam 2menit
- Pos 3 - Pos 4 = 1jam 35menit
- Pos 4 - Pos 5 = 1jam 10menit
- Pos 5 - Puncak = 3jam 45menit
Demikian sedikit
kisah perjalanan saya ke tambora,semoga ada informasi yang
bermanfaat,Terimakasih.
Mala Silvia / Celeng Merapi