Tuesday 25 August 2015

" KAMBING HITAM " Kebakaran Gunung


Mendaki Gunung adalah salah satu hobby yang berbahaya sebab mendaki gunung memerlukan persiapan yang matang, mulai dari perlengkapan dan kesiapan fisik. salah satu bahaya di gunung adalah bahaya external pendaki ( Bahaya yang terjadi bukan pada Pendaki ). saya sebut demikaian karena pendaki juga dapat menimbulkan bahaya terhadap gunung itu sendiri, ya…. Yang paling sering kita ketahui adalah kebakaran Gunung. Dimana ada 2 faktor penyebab terjadinya kebakaran di gunung, Faktor alam Dan Human Error ( Kesalahan Manusia ) Dimana tidak sedikit kejadian kebakaran di gunung akibat kelalaian manusia, Dan beberapa hal yang dapat memicu kebakaran akibat faktor kesalahan manusia adalah :

- Membuang puntung rokok sembarangan, terutama saat musim kemarau.

 - Api unggun yang tidak di padamkan dengan sempurna, sehingga tanpa di ketahui masih meninggalkan sedikit bara saat di tingal.

- Menyalakan Petasan / Kembang api, bagi orang awam mungkin terasa aneh mendaki gunung membawa kembang api, namun kenyatanya ada saja yang membawa terutama saat perayaan tahun baru.

- Pembuatan Arang oleh penduduk yang tidak di awasi dengan baik, dimana di beberapa gunung memang ada aktivitas pembuatan arang oleh penduduk.
 
                                         Ilustrasi foto kebakaran Gn Semeru oleg Eric Dylan

Selain daripada karena Human Error bisa juga Kebakaran gunung disebabkan karena Faktor Alam, yaitu Kemarau Yang berkepanjangan, Berdasarkan kesaksian dari beberapa teman pendaki yang memang melihat langsung terjadi kebakaran kecil karena gesekan gesekan daun ilalang / ranting kering. Tidak masuk akal memang tapi bukankan dalam pelajaran Survival ada pelajaran bagaimana cara membuat api dengan metode menggesekkan batang kayu kering dan daun daun kering  Mungkin seperti itulah kejadianya.

          Dan yang perlu kita ketahui bahwa tidak hanya “Pendaki Gunung” yang melakukan aktifitas di gunung, tidak sedikit warga sekitar lereng gunung yang juga melakukan aktifitas di gunung, mulai dari mencari rumput, kayu bakar, hingga membuat arang, tetapi “Pendaki” tetap memiliki peringkat paling banyak daripada warga sekitar yang melakukan aktifitas di gunung, namun demikian jika terjadi Kebakaran di gunung pendakilah yang Mungkin paling di “KAMBING HITAM “kan atas terbakarnya sebuah gunung. Memang tak bisa di pungkiri terkadang memang ada oknum pendaki ceroboh yang membuang puntung rokok sembarangan dengan tidak memastikan apakah puntung tersebut telah mati, kemudian juga api unggun yang di tinggalkan begitu saja tanpa memastikan apakah sudah mati apa belum.

          Sebagai contoh Kebakaran lereng timur Merapi Sekitar  th 1994 Kalau tidak salah, dan berdasarkan info yang berkembang saat  itu adalah karena aktifitas pembuatan arang oleh salah satu Warga sekitar. oleh sebab itu  marilah…. Sebagai manusia yang tidak sempurna hendaklah kita bisa menahan diri untuk tidak saling menyalahkan tanpa adanya bukti, Apalagi saat ini musim media sosial dimana berita-berita yang belum tentu kebenaranya bisa dengan cepat menyebar luas.

Sekian Terimakasih

Mala Silvia Merapi

Thursday 23 April 2015

AKSES DAN PENDAKIAN TAMBORA



Tambora 08 April 2015

                                                                           Team kita
Dalam kesempatan ini saya akan berbagi cerita mengenai pendakian ke  GnTambora bersama 3 kawan saya,tidak hanya bercerita namun akan saya berikan informasi juga mengenai akses ke Base Camp Desa Pancasila serta waktu tempuh Pendakian.

Hari ke 1. 05 April 2015

     Pukul 00:45wita kapal mulai meninggalkan pelabuhan Padangbai Karangasem Bali untuk menuju pelabuhan Lembar Lombok,( Perjalanan di mulai tadi dari Kos di Gianyar sekitar pukul 22:30wita setelah salah satu teman dari denpasar jemput,karena kita memang sudah janjian dan kemudian janjian lagi dengan 2 teman yang lain di pantai Lebih,Gianyar.setelah kita ber 4 bertemu kita langsung menuju pelabuhan Padangbai ) di dalam kapal kita bertemu rombongan pendaki dari tangerang dan bogor yang ternyata tujuan mereka juga ke tambora,setelah kita ngobrol kesana kemari kitapun masing masing tertidur.
     Pukul  05:30wita Kapal merapat di Dermaga Pelabuhan lembar,setelah kita keluar kapal kitapun tidak langsung melanjutkan perjalanan,kita  menuju ke masjid di pelabuhan Untuk menunaikan Ibadah Sholat Subuh. Selesai Sholat Subuh pukul 06:00wita kita langsung melanjutkan perjalanan menuju Lombok timur ke kampung halaman salah satu anggota team untuk menitipkan motor,sebab kita akan melanjutkan perjalanan dengan naik Bus dari Lombok Timur ke Calabai.
     Pukul  07:20wita kita tiba di Rarang Lombok Timur,selanjutnya kita ramah tamah dengan Tuan rumah sambil Menunggu Bus menuju Calabai yang kita sudah pesan tiket beberapa hari sebelumnya.
                             foto  Suasana di Lombok Timur
     Pukul 12:30wita Kita berangkat dari Rarang,Lombok Timur menuju Calabai,Perjalanan mulai seru karena ternyata Bis yang kita Tumpangi di luar Dugaan,ini dia Bis nya 

                                                                 Ada Kambingnya di atas Bis

                                                              Motornya di Cantelin



  4600,Bus kecil nan Lincah,tepat 1 jam perjalanan Bus tiba di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur,kemudian Bus parkir sejenak untuk memberikan kesempatan makan siang kepada penumpang di area pelabuhan dan juga sambil menunggu Kapal yang akan mengangkut menuju pelabuhan Pototano.
     Tepat pukul 14:30wita kapal berangkat dari pelabuhan kayangan menuju pelabuhan Pototano,perjalanan kapal memerlukan waktu 2 jam untuk menuju pelabuhan Pototano ,Pemandangan di sekitar pelabuhan Kayangan sangat Indah



                                               Kapal mulai meninggalkan pelabuhan kayangan
                                                            Mendekati pelabuhan pototano

     Pukul 16:40wita Bus melaju kencang meninggalkan Pelabuhan Pototano,suasana jalan raya begitu lengang dengan aspal mulus dan pemandangan laut di sisi kiri dan bukit- bukit disisi kanan,perjalanan masih sangat jauh jadi saya manfaatkan untuk tidur.( 18:30wita Tiba di Sumbawa Besar // 23:00wita Tiba di Simpang Banggo )

Hari ke 2. 06 April 2015

      Sekitar Pukul 03 dinihari Bus tiba di Desa Pasar Minggu,dimana lokasi ini berjarak sekitar 2 KM sebelum Calabai, Kita ber 4 turun disini sebab disinilah orang tua dari salah satu team kita tinggal dan  disinilah kita akan singgahsementara untuk kemudian kita melanjutkan perjalanan menuju Desa Pancasila.
Suasana Di Rumah mas Maksudi, salah satu team pendakian Kita
                                                               Bersama tuan rumah
 
     Pagi hari Setelah segala sesuatu selesai,mulai dari belanja logistic dan packing selesai kita berempat berangkat pukul  11:10wita dengan diantar saudara saudara mas maksudi dengan menggunakan sepeda motor,namun baru beberapa menit jalan tiba tiba Hujan turun deras sekali,akhirnya kita putuskan istirahat untuk berteduh karena para joki tidak membawa jas hujan jadi kasian,


foto 4644,berteduh sejenak.Setelah hujan sedikit reda kitapun melanjutkan perjalanan menuju Desa Pancasila yang berjarak ± 8Km.
     Sekitar pukul 12:15wita kita tiba di BC Desa Pancasila dimana di Depan Rumah Bp,saiful adalah sebuah lapangan yang saat itu Nampak Ramai sekali,sebab selain Bertepatan dengan Moment 2 Abad Tambora,hari itu baru saja di gelar pelatihan penanganan  evakuasi bencana erupsi.
Suasana Desa Pancasila
                                                                          Registrasi
                                                             Foto bersama pak saiful / Tengah

     Setelah Registrasi selesai kita mulai melakukan pendakian dari tempat Registrasi kita putuskan untuk Naik ojek menuju Portal ( Batas Perkebunan Kopi dengan Hutan Tambora/Pintu masuk jalur pendakian  ) jalur yang kita lewati memutar di sebelah kiri dari jalur normal melalui sebuah pura dimana ini merupakan pilihan para tukang ojek karena jalur sebenarnya yang lebih dekat Rusak parah akibat kegiatan Offroad R2. Meskipun naik ojek perjalanan tidak semudah dan se enak yang kita bayangkan seperti naik ojek pada umumnya,dimana jalur yang di lalui merupakan medan offroad yang becek dan licin karena kebetulan intensitas hujan masih tinggi di sekitar tambora,berkali kali saya harus turun dari motor dengan masih menggendong caryl,sebab motor yang saya naiki tidak bengitu mumpuni di medan offroad,karena hanya motor bebek biasa yang dig anti dengan ban offroad dan knalpot brong dan yang lebih bikin sedikit tersenyum menurut info joki yang saya naiki baru pertama kali ngojek di medan tersebu,.jadilah saya jalan paling belakang dan ketinggalan jauh dengan 3 orang teman saya bahkan saya sempat sedikit berargumen dengan joki saya karena kita sempat salah jalan dan dia sepertinya belum tahu jalur tersebut,hingga pada akhirnya saya bertemu salah satu teman di depan dan salah satu tukang ojek yang sudah sampai duluan menjemput kami.( Kita ber 4 empat sepakat memilih naik ojek karena kita berfikir untuk sedikit mempersingkat waktu mengingat kita termasuk kesiangan dalam memulai pendakian,disisi lain kita ingin merasakan sensasi naik ojek ofroad ,jadi ojek disini merupakan sebuah pilihan dimana kita bisa naik ojek atau jalan kaki,tariff ojek Rp.50,000 karena adanya event 2 Abad Tambora  dimana pada hari biasa menurut info hanya Rp,25.000 )
     Sekitar pukul 13:50wita akhirnya saya sampai di Portal/batas kebun kopi dan hutan tambora dan bertemu dengan team.setelah bayar ojek dan foto sebentar kita siap siap untuk melanjutkan pendakian.
                                               Portal / Batas Kebun Kopi dan Hutan Tambora

Tiba tiba hujan turun,meskipun tidak begitu deras namun cukup membuat basah,namun masih beruntung kita bisa berteduh sesaat di bawah rindangnya pepohonan sambil nunggu teman yg lain mempersiapkan raincoat.
     Tepat pukul 14:30wita perjalanan di mulai setelah sebelumnya kita sempatkan untuk berdoa sejenak,cuaca masih hujan namun tidak begitu deras,track awal masih lumayan landai namun licin melewati rerimbunan pepohonan hingga kita melintasi sebuah jembatan dengan aliran air jernih di bawahnya yang bisa kita manfaatkan untuk minum atau tambahan stok air,tidak jauh dari aliran sungai tersebut tepat di kanan jalur terdapat sebuah bangunan baru berupa selter yang bisa  kita manfaatkan untuk istirahat sejenak,waktu tempuh dari portal ( batas hutan ) hingga selter ke 2 ini hanya 9 menit ( keterangan : Jika kita naik ojek dengan rute memutar melewati pura maka kita tidak melewati Shelter 1.sebab shelter 1 bisa kita jumpai jika kita melewati jalur utama/belok kanan selepas kita meninggalkan pos registrasi rumah bpk saiful.shelter 1 berada di pertigaan jalan di ladang kopi )
                                                                    Foto shelter 2

Kemudian perjalanan di lanjutkan menuju selter 3 tepat di sisi kiri lintasan,dengan waktu tempuh 25menit ( versi kami ) dengan jalur cukup jelas dan masih landai,meskipun dalam keadaan gerimis perjalanan begitu kita nikmati
                                                         Foto track menuju shelter 3

                                                                         Foto shelter 3 

     Selepas shelter 3 track masih relative landai dan jelas dengan dominasi tumbuhan jenis pakis,terdapat juga beberapa bekas pohon tumbang ,kemudian track mulai sedikit menanjak dan dominasi tumbuhan besar hingga kita sampai pada sebuah shelter di kanan jalur yang menandakan bahwa kita sampai di POS 1,waktu tempuh shelter 3 - pos 1 2jam 37 menit ( versi kami ) di area Pos 1 ini lumayan luas untuk mendirikan beberapa tenda jika terpaksa kita harus bermalam disini,terdapat sumber air juga beberapa meter di depan pos,di pos 1 kita istirahat sekitar 45 menit untuk sekedar melemaskan otot-otot,mempersiapkan headlamp/senter,dan ngobrol dengan 2 pendaki dari Palembang dan seorang porternya yang sedang istirahat dalam perjalanan turun,beberapa informasi kita dapatkan dari obrolan tersebut.
                                                         Menuju pos 1 dari Shelter 3 

                                                                             Pos 1

                                                            Foto Narsis dulu.

     Pukul 18:30wita kita melanjutkan perjalanan menuju pos 2,Selepas Pos 1 jalur masih cukup jelas dan landai,hanya sedikit tanjakan yang tidak begitu berat,terdapat juga beberapa pohon tumbang yang mengharuskan kita membungkuk atau melompatinya,selepas pos 1 hari sudah mulai gelap headlamp/senter pun kita nyalakan untuk menerangi perjalanan kami,meskipun cuaca masih gerimis namun kita tetap semangat dan Alhamdulillah kondisi team kita masih fit.ketika kita sampai pada sebuah turunan dan terdapat bangunan shelter itu menandakan bahwa kita telah sampai di POS 2,waktu tempuh dari pos 1 menuju Pos 2 sekitar 2jam 20menit ( versi kami ) di pos 2 ini tempatnya sangat sempit hanya dapat menampung 1 tenda tepat di depan shelter,namun jika darurat di sebelah kanan jalur/shelter bisa  di jadikan tempat mendirikan tenda namun permukaan tanah kurang rata,beberapa meter di depan shelter pos 2 dengan jalan menurun terdapat sungai dengan aliran air yang cukup jernih,dimana air bisa kita langsung minum atau untuk keperluan lainya,perlu di ingat,jika ingin mandi disini jangan menggunakan sabun atau semacamnya,cukup membasahi badan jika ingin menikmati kesegaran airnya,dan jika ingin BAB jangan pada aliran sungai,carilah tempat yang agak jauh dari aliran air/pos,buat lobang dengan menggunakan sekop kebun kemudian tutup kembali dengan tanah setelah selesai BAB,ini berlaku juga di gunung lain dan jadikanlah hal wajib,mari jaga kebersihan dan kesopanan ber BAB hahaha,,,.
      Pada awalnya kita tidak berencana Camp di pos 2 rencana awal kita Camp di Pos 3,di Pos 2 ini rencana kita hanya istirahat secukupnya untuk makan malam,menu mie rebus lontong tersaji malam itu dengan keadaan pakaian basah karena keringat ,selesai makan badan mulai terasa menggigil mungkin karena terlalu lama berhenti dan dalam keadaan basah,sayapun mencoba menghangatkan diri di api unggun yang telah saya buat sebelumnya dengan memanfaatkan sisa sisa kayu bakar dan paraffin yang saya bawa.setelah sedikit berkordinasi dengan team akhirnya kita putuskan untuk Camp di pos 2 ini,mengingat waktu sudah pukul 9 malam kurang sedikit dan badan mulai lelah. Selesai mendirikan tenda kitapun langsung menata semua barang bawaan ke dalam tenda serta mengganti pakaian kami yang basah dengan yang kering agar bisa istirahat /tidur dengan nyenyak,di dalam tenda saya baru sadar bahwa di kaki saya ada bekas gigitan lintah dimana tinggal bekas yang masih berdarah,entah kemana lintah tersebut pergi yang jelas mungkin sudah kenyang sehingga melepaskan gigitanya,sepanjang jalur yang telah kita lewati tadi di perkirakan banyak sekali lintah jadi perlu waspada,nyatanya geiter yang saya pakai pun tidak mampu menghindari lintah.
                                                           Bekas gigitan lintah di kaki kiri 

                                                                       Camp pos 2

                                                      Aliran sungai jernih di pos 2

Hari ke 3. Selasa 07 April 2015 

     Pagi hari cuaca masih dalam keadaan gerimis,karena tidak terlalu deras akhirnya sekitar pukul 07:15wita kita putuskan packing untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 3, Selepas Pos 2 Track sedikit menanjak kemudian landai,dan beberapa bekas pohon tumbang,dengan vegetasi hutan tumbuhan semak yang rapat namun masih terdapat banyak pepohonan besar dan rindang di sepanjang jalur ini juga terdapat tumbuhan buah……. Dengan bentuk kecil hitam dengan rasa yang sedikit asam,namun tetap nikmat untuk kita nikmati ditemani cuaca yang masih gerimis,dalam perjalanan sejauh mata memandang hanyalah hamparan hutan tambora yang lebat di sertai mendung,dimana kita tidak bisa melihat puncak  puncak  bukit yang ada,sehingga tanda tanyapun selalu muncul “KAPAN SAMPAINYA “ hingga akhirnya kita sampai pada suatu tempat dimana banyak sekali berdiri Tenda pendaki dan sebuah shelter di kiri lintasan suasana siang itu begitu rame meskipun gerimis agak deras ,ya..inilah pos 3,di pos 3 ini terdapat  tempat yang cukup luas dan muat untuk belasan tenda,waktu tempuh dari pos 2 menuju pos 3 adalah 2 jam ( versi kami ) terdapat mata air juga di pos 3 ini yang terletak mengarah ke depan shelter,tidak sedikit para pendaki yang memilih pos 3 ini sebagai tempat camp terakhir sebelum melanjutkan summit attack pada dinihari berikutnya,tetapi  ada juga yang memilih melanjutkan perjalanan untuk Camp di pos 5, menurut saya itu semua mungkin dengan berbagai pertimbangan masing masing,namun menurut saya jika kita tiba di Pos 3 sebelum jam 2 siang alangkah baiknya jika kita melanjutkan perjalanan untuk kemudian Camp di Pos 5,namun jika kita tiba di pos 3 lebih dari jam 2 mungkin lebih baik camp di pos 3 untuk menghindari kemalaman sampai pos 5.jika kita camp di pos 3 waktu keberangkatan untuk summit attack idealnya adalah jam 01:00 hingga 01:30 dinihari.di pos 3 ini kita istirahat sekitar 30 menit,sekedar melemaskan otot otot dan makan siang,serta ngobrol dengan rombongan pendaki dari tangerang dan bogor yang beberapa malam yang lalu kita bertemu di Kapal penyeberangan padangbai - lembar

                                              Beberapa foto track dari pos 2 menuju pos 3

                                                         Buah yang bisa di makan

                             Pos 3 di ambil dari atas sehingga shelter terlihat di sebelah kanan lintasa.

           Makan siang di pos 3,makan lontong,sambel ayam/bebek goring sambil gerimis gerimisan

     Pukul 11:00wita kita meninggalkan pos 3 untuk melanjutkan perjalanan ke pos 4,Selepas pos 3 track mulai banyak menanjak,namun masih ada beberapai track landai,masih banyak pohon pohon besar dan tumbuhan strawberry gunung di kiri kanan lintasandan jalur masih cukup jelas  hingga tibalah kita pada sebuah dataran yang  cukup luas untuk beberapa tenda namun tidak begitu rata dengan di kelilingi pepohonan tinggi,yang menandakan kita sampai di POS 4,waktu tempuh dari pos 3 menuju pos 4 memerlukan waktu 1 jam 35 menit ( versi kita )di pos 4 ini kita istirahat sejenak karena kebetulan kita bertemu rombongan pendaki dari Dompu,di mana pada kesempatan itu kita tidak lupa meminta beberapa informasi track berikutnya, ( pos 5 hingga Puncak )
                                                                       Foto diPos 4

     Setelah info kita dapatkan dan istirahat dirasa cukup kitapun bergegas melanjutkan perjalanan menuju pos 5,selepas pos 4 track masih cukup landai dengan sedikit tanjakan yag tidak begitu berat vegetasi tumbuhan jelatang yang sangat lebat dan tinggi di kanan kiri lintasanmendominasi di sekitar pos 4 ini,cuaca masih mendung namun gerimis sudah mulai reda,hingga akhirnya sampailah kita di pos 5 pada pukul 13:58wita.perjalanan dari pos 4 menuju pos 5 kurang lebih 1 jam 10 menit ( versi kita )
     Sesampainya di pos 5 kita langsung mendirikan tenda,kemudian membereskan segala sesuatu termasuk ganti pakaian kemudian makan,menu kali ini masih Lontong ,mi rebus + ayam goreng,selesai makan kitapun istirahat, pemulihkan stamina untuk menuju puncak besok pagi,di sela sela istirahat salah satu dari team kita teridentifikasi mengalami gejala hypothermia,dimana tubuh terasa dingin meskipun sudah masuk sleeping bag,akhirnya salah satu team kita mengeluarkan senjatanya yang memang sudah di persiapkan untuk mengantisipasi serangan Hypotermia.
                                                          Penanganan gejala hypo.

                                                                   Suasana  di pos 5




Hari ke 4. Rabu 08 April 2015

Pukul 02:00wita alarm berbunyi,kitapun bangun untukmempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk  melanjutkan perjalanan menuju puncak,tak lama kemudian terdengar suara rombongan pendaki lewat yang ternyata adalah rombongan dari bogor dan tangerang yang kemaren bertemu /camp di pos 3,mereka pun singgah sejenak sambil istirahat,hingga akhirnya mereka melanjutkan perjalanan dan kemudian kita susul pada pukul 03:00wita.selepas pos 5 track menuju puncak mulai menanjak dan mulai minim bonus serta dominasi tumbuhan besar/cemara gunung  mulai berkurang, perjalana dinihari ini kita begitu bersemangat selain kondisi badan yang fit total,cuaca cerah pun mengiringi perjalanan team kami,bintang bintang bertaburan,bulan bersinar dengan terang sampai sampai sayapun tidak menghidupkan lampu headlamp,berbeda dengan ke 3 teman saya yg tetap menghidupkan lampu senter/headlamp.
     Bukit demi bukit kita lewati hingga kita mulai menapakkan kaki pada sebuah medan berpasir,disinilah kita mulai tersadar bahwa babi hutan itu memang sampai atas,banyak kita jumpai bekas jejak babi hutan,hingga pada akhirnya kita tiba pada sebuah bukit terakir yang berbatu dan berpasir,disinilah kita mulai kebingungan karena jalur mulai tidak jelas selain itu terlihat di sisi kiri dan kanan terdapat gundukan besar yang  kita pikir adalah puncaknya,namun kita sama sama tidak tahu apakah kiri atau kanan puncak Tamboranya,kita benar- benar di buat bingung karena semakin kita melanjutkan langkah tidak satupun bekas jejak kita temukan disisi lain Team kita adalah rombongan pertama yang sampai atas setelah tadi kita mendahului rombongan Jakarta/bogor di atas pos 5.hingga akhirnya langit yang mulai menguning terlihat di ufuk timur,barulah kita sadar bahwa kita telah sampai di Bibir kaldera tambora,kita pun berlari mendekat,sontak kitapun berteriak teriak kegirangan dan sujud syukur melihat kaldera tambora meskipun belum bengitu Nampak jelas karena matahari belum terbit karena baru pukul 05:25wita.
                                                                 Foto kaldera di pagi hari

     Setelah foto foto sejenak kitapun malah mulai sedikit bersitegang satu sama lain mengenai  Puncak tambora,ada yang meyakini puncaknya sebelah kiri,ada yang meyakini sebelah kanan  bahkan ada yang bilang posisi saat itu sudah sampai puncak,
                                         Bukit di sebelah kiri bibir kaldera yang dikira puncak.
Bertepatan dengan itu rombongan pendaki lain mulai terlihat berdatangan dari arah belakang.saat itu saya berfikir untuk menunggu matahari terbit sebab nantinya akan terlihat jelas mana puncaknya,namun ternyata salah satu teman meyakini bahwa puncaknya adalah sebelah kiri sehingga merekapun berjalan kea rah kiri mengikuti bibir kaldera,tak mau terjadi apa apa saya pun mengikuti sambil kami saling berteriak untuk tetap saling berkomunikasi dan saling mengetahui posisi kita karena keberadaan kami saling berpencar tidak karuan,sebab lokasi bibir kaldera sangatlah luas lebih dari ukuran lapangan bola,selain itu waktu masih dalam keadaan gelap sehingga kami tidak bisa saling terlihat karena terhalang pula oleh bebatuan,disisi lain terdapat cerukan serukan seperti bekas aliran air yang mana kita tidak bisa saling terlihat pada titik titik tertentu.

                                                        Nampak 2 temanku terlihat jauh
     sambil terus berjalan sesekali saya menoleh ke belakang untuk memastikan siapa tahu puncak yang sebenarnya adalah yang sebelah kanan dari posisi kedatangan kita tadi.setelah berhenti sejenak dan saya perhatikan dengan tajam,samar samar terlihat bendera berkibar di pucuk bukit di belakang kita, ( arah kanan dari posisi kedatangan di bibir kaldera )dan kibaran benderapun semakin jelas seiring terbitnya matahari di ufuk timur,sontak sayapun memanggil kawan kawan untuk berbalik arah, semangat kamipun semakin tumbuh kembali setelah puncak jelas terlihat,setelah ber foto- foto lagi berbarengan dengan sunrise kita pun bergegas menuju puncak,dan di depan ternyata sudah ada beberapa pendaki yang mulai menapaki lereng puncak Tambora.setelah melewati salah satu jurang yang tidak begitu dalam namun harus extra hati-hati karena di butuhkan sedikit teknik free climbing,akhirnya kita mulai menapaki lereng puncak yang tidak begitu curam seperti terlihat dari kejauhan.
     Pukul 06:45wita akhirnya kaki ini berdiri di puncak tambora,AllahuAkbar……Subhanallah……keindahan alam tersuguh di depan mata dari Puncak Tambora,rasa lelah seketika hilang,dan Pendakian Tambora yang dulu hanyalah sebuah impian dan angan kini bisa menjadi kenyataan.
                                                               Foto foto di Puncak


CATATAN :
- Jika menuju puncak Tambora dan sudah sampai di bibir kaldera maka jalan menuju Puncak adalah menuju arah kanan.
- Apabila terjadi Badai/Kabut tebal lebih baik jangan di paksakan menuju puncak,karena di Area Bibir kaldera jalur tidak jelas.
- Jika kita Camp di pos 5 usahakan memPacking semua barang ketika akan di tinggal Summit Attack kemudian Caryl/Ransel di gantung di pohon-pohon yang ada,sebab di pos 5 ini rawan serangan Babi Hutan yang mengincar logistik di dalam tenda,Babi hutan Tau apakah tenda ada penghuninya atau tidak.Team kami sebenernya sudah mendapat himbauan dari pendaki yang bertemu di pos 4 namun ketika camp di pos 5 kita merasakan aman aman saja sehingga kita menghiraukan himbauan tersebut dan membiarkan tenda berdiri ketika kita tinggal summit attack,dan hasilnya tenda kami rusak / berantakan di serang babi hutan,semua pojok tenda sobek,bahkan tali webbing di pojok  tenda yang untuk pasak pun lepas,namun untungnya logistik  aman sebab saya masukkan ke dalam caryl kemudian saya tali

                                                       Foto - foto serangan babi hutan



INFORMASI AKSES MENUJU TAMBORA VIA DESA PANCASILA :
Titik poin pertama saya mulai di Stasiun Banyuwangi Baru,sebab stasiun ini dapat di akses dari berbagai jurusan,diantaranya Malang,Surabaya dan Jogja/Solo dengan kereta Sritanjunga nya.
Dari stasiun banyuwangi perjalanan dapat di lanjutkan menuju pelabuhan Ketapang dengan Berjalan kaki karena jarak yang sangat dekat,tidak sampai 5 menit,kemudian di lanjutkan menyeberang naik kapal menuju pelabuhan Gilimanuk dengan tariff / orang sekitar Rp,8000; lama penyeberangan sekitar 1 jam.
Setibanya di Gilimanuk perjalanan di lanjutkan naik Bis menuju pelabuhan padangbai dengan naik Bis Bhuana Raya yang berangkat jam 2 pagi dengan tariff antara Rp,50,000; hingga Rp,60,000; ( silahkan coba di tawar )dengan waktu tempuh sekitar 5 jam,namun jika tiba di pelabuhan Gilimanuk Siang hari kemungkinan tidak ada bis yang lansung menuju padangbay,sehingga harus oper di terminal Ubung Denpasar.Bis berada di terminal Gilimanuk dimana Lokasinya di sebelah kiri jalan keluar  tidak jauh dari tempat pemeriksaan KTP di area Pelabuhan.
Setibanya di pelabuhan padangbai perjalanan di lanjutkan dengan Naik Kapal laut menuju pelabuhan Lembar Lombok,dengan Tarif Rp,45,000/orang dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.
Setibanya di pelabuhan lembar perjalanan di lanjutkan menuju terminal Mataram dengan menggunakan angkutan umum dengan tarif sekitar Rp,25,000; ( silahkan coba di tawar ) waktu tempuh sekitar 1 jam.
Dari terminal Mataram perjalanan dapat di lanjutkan dengan naik Bis langsung menuju Calabai dengan Tarif Rp,180,000; keberangkatan dari Mataram sekitar jam 9 - 10 pagi dan tiba di calabai sekitar pukul 04 pagi nama Bis nya ada Dunia Mas,Sinar Rejeki,Latonda Utama ,jika ketinggalan Bis yang langsung menuju Calabai ada opsi lai yaitu naik Bus jurusan Dompu/Bima  ( informasi yang saya dapat tariff bis sekitar Rp,250,000; ) kemudian Turun di Pertigaan Banggo,dari Pertigaan Banggo nanti tunggu Bis yang menuju Calabai.
Setibanya di Calabai perjalanan dapat di lanjutkan dengan Naik ojek menuju desa pancasila dengan jarak sekitar 15Km, dimana disinilah titik awal pendakian dan tempat registrasi yang bertempat di rumah Bapak Saiful yang berada di ujung Lapangan.
Kemudian Untuk Informasi Waktu Tempuh Pendakian ( versi kami ) :
-  BC menuju Portal ( Batas Perkebunan Kopi dan Hutan Tambora ) 1 Jam Naik ojek,jika jalan kaki sekitar 2,5 hingga 3 Jam ini berdasarkan perhitungan waktu turun kami yang hanya 1 jam lebih 5 menit.
- Portal - shelter 2 = 9menit
- Shelter 2 - shelter 3 = 25menit
- Shelter 3 - Pos 1 = 2jam 37menit
- Pos 1 - Pos 2 = 2jam 20menit
- Pos 2 - Pos 3 = 2jam 2menit
- Pos 3 - Pos 4 = 1jam 35menit
- Pos 4 - Pos 5 = 1jam 10menit
- Pos 5 - Puncak = 3jam 45menit
     Demikian sedikit kisah perjalanan saya ke tambora,semoga ada informasi yang bermanfaat,Terimakasih.
Mala Silvia / Celeng Merapi

Sunday 18 January 2015

Gn Ciremai 3078 mdpl 17 Agustus 2002 ( Di salin dari Buku catatan perjalanan Pribadi Th 2002 dengan sedikit editingbeberapa kalimat )



       Tanggal 16 agustus 2002 kemaren aku sama temenku “sobirin” melakukan pendakian ke gunung ciremai,meskipun kita belum 100% tau jalurnya dan hanya modal tanya tanya penduduk sekitar karena kebetulan aku ada pekerjaan di Cirebon Tepatnya di Kedung Dalem, Arjawinangun, Jadi Keberangkatan kitapun dari sana, Tanggal 16-08-2002 setelah segala sesuatunya kita persiapkan kitapun berangkat sekitar pukul 14;30wib kita berdua sampai di terminal cirebon,kemudian kita langsung oper mobil angkutan jenis elf menuju Linggar Jati,tiba di linggarjati sekitar pukul 15;30wib kemudian kit a lanjut oper lagi menuju cibunar ( Base Camp )
    Tiba di Base camp kita istirahat sebentar sambil registrasi,banyak juga pendaki yang berlalu lalang.disitu kita juga dapat kenalan anak cirebon dan muntilan / magelang kemudian kita sepakat gabung,setelah itu  kita lanjutkan perjalanan pendakian.

                                                                    Formasi awal,
      Aku yang pakai celana doreng kaos timnas italia sandal Homipet topi kupluk gak tau merek apa yang penting hangat,,keren kan wkwkwkwk

                                                                        Masih imut

     Baru sekitar 1 jam perjalanan ada 2 orang teman yang mengundurkan diri karena mereka mau ngecamp dulu di bawah jadinya kita tinggal 7 orang.

                                                                   Formasi kedua
   
     Sekitar pukul 18;30wib kita istirahat di jalan masak mie buat isi perut,setelah kenyang kita beres-beres kemudian melanjutkan perjalanan.sekitar pukul 23;00wib kita istirahat lagi ngopi sambil melemaskan otot-otot sekitar 1 jam kita istirahat kemudian kita lanjut,dalam perjalanan kali ini aku agak jengkel dengan teman-teman yang tadi gabung sama kita,soalnya setiap istirahat mereka tidur,setelah jengkelku memuncak aku terpaksa ninggalin mereka,perjalanan malam yg mengasyikkan tanpa tau pos apa saja yang di lewati,malam itu begitu ramai dengan pendaki maklum malam 17an. Singkat cerita setelah perjalananku hampir sampai di puncak ( sekitar 20 menit perjalanan ) aku putusin buat nungguin mereka apapun yang terjadi,sambil nunguin mereka aku buat api unggun kecil dengan beberapa ranting yg berserakan sekedar untuk menghangatkan badan dan tangan.
         Sekitar pukul 04;30wib salah satu dari mereka lewat trus dia menyapaku,kemudian aku tanya mana teman-teman yang lain?? Katanya masih di bawah,tapi yang bikin aku jengkel lagi dianya terus langsung naik ( masak di tungguin malah ninggal ) hal serupa juga terjadi pada teman-teman yang lain,cukup lama aku nungguin mereka disini akhirnya  tanpa pikir panjang aku beres –beres untuk melanjutkan perjalanan,entah jam berapa yang jelas sekitar 2 menit setelah matahari muncul dari persembunyianya  Aku Tiba Di Puncak CIREMAI namun yang bikin aku agak kecewa saat matahari muncul tadi temenku yang bawa kamera belum sampai di atas ( Biasa Demam sunrise hahaha )
     Sekitar 1 jam aku tunggu temenku di atas/puncak tapi temenku tak kunjung tiba trus aku putusin tidur,aku terbangun sekitar pukul 10 siang tapi aku cari-cari temenku tetap juga tidak ada akhirnya  aku putusin untuk turun.dalam perjalanan turun tanpa sengaja aku ketemu temenku,ternyata dia nggak kuat sampai puncak dan dia setia menungguku di tempat dia berhenti di jalur,kemudian kitapun langsung turun,dalam perjalanan turun kita berjalan agak cepat soalnya ngejar waktu agar tidak kemalaman tapi kita juga beberapa kali istirahat dan sempatin foto-foto.

                                                          SOBIRIN IS DE BESSSS…

        Dalam Perjalanan Turun kita sempat di kejutkan oleh sebuah razia entah apa yang di razia yang jelas kita lolos,sebab tidak di temukan sesuatu yang mereka cari di ranselku

                                            Ada yang kena Razia di suruh UHH AAHHH….
    
         Begitu sampai base camp suasana di camp cibunar bener-bener ramai akhirnya kita putusin untuk nambah satu malam camping di camp cibunar,setelah keputusan bulat kita langsung mencari lokasi untuk membuka tenda,masak,makan,kemudian istirahat.

                                                                    Rumah Ke 2

                                                                    Makan Sore..

        Setelah Makan sore kitapun istirahat,Saat sedang istirahat kita dapat kenalan orang cirebon,orangnya ramah-ramahkemudian kita gabung,kita api unggun bersama sambil main gitar nyanyi-nyanyi juga photo-photo.

                                                    Nyanyi – nyanyi sama temen baru

           Aku juga bisa main gitar,rambutku keren ya..kribo..wkwkwkwk SOBIRIN IS DE BESSS….

                                                           Kebersamaan malam itu

         Setelah kita selesai api unggun dan nyanyi nyanyi  aku sama temenku balik ke tenda untuk istirahat tidur,pagi harinya setelah kita sarapan kemudian kita beres -beres lalu pulang,dalam perjalanan pulang kita sempatin foto-foto di monumen Linggar jati.( Foto foto di lingar jati belum di scan, jadi menyusul nanti )
         Demikian sedikit kisah pendakian Gn CIREMAI 17 Agustus 2002, Barangkali ada pembaca yang ada menjadi bagian dari kisah ini atau ada salah satu diantara yang berada di foto mohon hubungi saya di FB Mala Silvia.
Terimakasih
Mala Silvia
#Celeng Merapi